contoh PTK IPA SD Kelas IV
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan
agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya.
Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan ,
siswapun mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran
dengan baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan tetapi
harapan–harapan itu tidak selalu dapat terwujud. Masih banyak siswa yang kurang
memahami penjelasan guru. Ada
siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa mengerjakan
soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asal–asalan. Semua itu menunjukkan
bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan secara terus menerus dalam
pembelajarannya, agar masalah–masalah kesulitan belajar siswa dapat diatasi, sehingga
hasil belajar siswa mencapai tujuan yang
diharapkan.
Masalah – masalah yang dialami oleh siswa dalam
pembelajaran tidak muncul begitu saja, tetapi ada faktor–faktor penyebabnya.
Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah yang dialami
oleh siswa , maka guru tersebut akan dapat melakukan penanganan–penanganan yang
tepat dalam memecahkan masalah pembelajarannya. Contoh masalah yang sering muncul dalam pembelajaran
yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru, siswa tidak mengerti kata,
kalimat, bentuk kalimat, yang diucapkan ataupun yang ditulis. Hal
Ini mungkin karena penjelasan guru tidak disertai alat peraga
atau alat peraga
kurang
atau bahkan tidak sesuai.
Sejujurnya penggunaan alat peraga untuk
pembelajaran IPA di SD jarang bahkan hampir tidak pernah digunakan oleh
guru-guru SD, padahal alat peraga itu ada. Akhirnya alat peraga itu hanya jadi
pajangan kantor atau tersimpan rapi di
lemari. Alat peraga IPA tidak perlu mahal, kita bisa menemukannya di sekitar
kita seperti kebun sekolah, sawah, sungai, dan semua yang kita lihat di alam
raya ini. Oleh karena itu tugas PTK yang
kami laksanakan ini mencoba mengambil tema “ Penggunaan Alat Peraga Alamiah Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi
Bagian–Bagian Tumbuhan dalam Pembelajaran IPA di SD Karangasem I.” Tentu saja
alat peraga yang baik harus ditunjang oleh metode yang sesuai dengan materi
pelajaran.
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Setelah kami mengevaluasi dan mengamati
hasil belajar siswa, serta mengingat kembali proses pembelajaran, maupun
melihat catatan harian evaluasi pada akhir pelajaran IPA, ternyata hasil
belajar siswa masih banyak masalah yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
Masalah -masalah tersebut diantaranya yaitu:
- siswa membicarakan hal–hal di luar materi waktu berdiskusi.
- siswa kurang memerhatikan
penjelasan guru
- siswa kurang memahami
bahasa/ maksud kalimat soal.
- siswa kurang aktif dalam diskusi kelas
- siswa menjawab soal asal–asalan / tidak tahu
- masih ada siswa yang tidak aktif dalam
diskusi kelompok.
- beberapa siswa masih bertanya tentang tugas
yang harus dikerjakan.
- sebagian siswa masih
mencontoh/ menyontek dari teman waktu tes.
2. Analisis Masalah
Setelah masalah–masalah yang teridentifikasi
dianalisis, maka hasilnya menunjukkan bahwa penyebab munculnya masalah tersebut
anta lain yaitu;
- guru tidak memberi tugas secara individual
dalam kerja kelompok.
- penjelasan guru tidak
disertai oleh pertanyaan/atau balikan.
- guru tidak memberi
tekanan–tekanan dalam menjelaskan materi.
- guru kurang memusatkan
perhatian siswa ketika siswa presentasi
- guru kurang memberi
kesempatan waktu untuk berpikir
- guru kurang mengembangkan
supervisi
- guru tidak menjelaskan
secara rinci dan terlalu cepat.
- guru kurang bersikap
preventif terhadap siswa yang menyontek
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil
analisis yang mengungkap berbagai penyebab
munculnya masalah kekurang-berhasilan pembelajaran IPA tersebut di atas,
maka masalah yang menjadi fokus pebaikan itu dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana
cara mengaktifkan, memotivasi, memusatkan perhatian, memberi
pertanyaan,
membimbing diskusi, agar mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa
kelas IV dalam pelajaran IPA”.
4. Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah
tersebut, pemecahan masalah atau alternatif tindakan yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:
- guru memberi tugas secara
individual yaitu, setiap siswa harus
mencatat hasil diskusi pada buku catatan.
- guru menjelaskan materi
secara sistematis dengan memberikan
pertanyaan atau balikan
denga bahasa yang lugas, serta menggunakan
alat peraga/ ilustrasi.
- guru mengawasi dan memperhatikan pada seluruh
siswa, serta
mengambil tindakan persuasif
atau preventif.
- guru memberi kesempatan pada
siswa untuk berpikir, ketika
melontarkan pertanyaan.
- guru berusaha memotivasi siswa dan memberi latihan latihan /
penugasan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Kegiatan penelitian ini secara
umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan kebenaran penggunaan alat peraga alamiah pada
pembelajaran IPA dapat menjelaskan,
memotivasi, memusatkan perhatian,
serta membantu
meningkatan
pengetahuan dan pemahaman siswa.
2. Tujuan Khusus
Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk :
·
Meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa
keles IV dalam
pembelajaran IPA ,
melalui penggunaan alat peraga alamiah.
·
Membangkitkan
motivasi siswa sehingga proses belajar
mengajar
pada pelajaran IPA akan
lebih bermakna dan bergairah.
·
Memusatkan
perhatian siswa pada materi yang sedang diajarkan .
·
Membiasakan
belajar mandiri dan menemukan sendiri tujuan
belajarnya melalui pengamatan terhadap
alam sekitar
·
Meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran IPA
D. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Bagi guru yaitu dapat
mengembangkan pengetahuan dan keteram-
pilan serta membangkitkan rasa
percaya diri sehingga akan selalu ber
gairah dan bersemangat
untuk memperbaiki pembelajarannya secara
terus menerus.
b) Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan pemahaman dalam menyerap
materi yang dipelajari sehingga proses
dan hasil belajar pun akan le
bih meningkat pula.
c) Bagi sekolah yaitu bermanfaat untuk membantu sekolah dalam me
ngembangkan dan menciptakan
lembaga pendidikan yang berkualitas
yang akan
menjadi percontohan atau model
bagi sekolah – sekolah,
disamping akan terlahir guru – guru yang
profesional berpengalaman
dan
menjadi kepercayaan orang tua masyarakat serta pemerintah.
Penelitian tindakan kelas
ini bermanfaat bagi guru yang mau memperbaiki pembelajarannya terutama pada
pelajaran IPA dengan penggunaan alat peraga alamiah. Penggunaan alat peraga
alamiah yang menjadi inti penelitian ini merupakan alat peraga/alat bantu pembelajaran
IPA yang murah dan mudah yang dapat ditemukan di lingkungan paling dekat di
sekitar kita. Guru bisa memberi tugas kepada siswa untuk mempersiapkan dan
mencari alat peraga alamiah ini, sehingga siswa akan selalu terkait dengan apa
yang dipelajari di sekolah dengan lingkungan yang mereka lihat sehari-hari.
Jika hal demikian selalu dibiasakan maka keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran IPA akan mudah diwujudkan .Semoga!
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendekatan dan metode pembelajaran IPA
1. Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran
IPA.
Konsep pembelajaran
merupakan usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk
diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu (Miarso, 2004 : 528).
Berangkat dari konsep tersebut maka pemberdayaan dan pengelolaan lingkungan
sebagai sumber belajar maupun pendekatan belajar tidak bisa diabaikan.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan
berperan penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar IPA yang
diinginkan. Pendekatan dalam pembelajaran merupakan proses mengalami untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik. Oleh karena itu tiap pokok bahasan yang
diajarkan harus menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu, dimana guru jangan
menggunakan hanya satu atau dua pendekatan saja.
Berbagai pendekatan yang dapat digunakan
dalam pembelajaran IPA, antara lain pendekatan lingkungan. Pendekatan lingkungan
merupakan pendekatan yang memanfaatkan alam sekitar seperti halaman, kebun,
lapang rumput, semak semak, hutan, selokan, sungai, danau, pantai, laut,
kawasan industri, dan lain sebagainya untuk dijadikan alat peraga ataupun
sumber belajar. Untuk membuktikan bahwa tumbuhan
memiliki
bagian-bagian mungkin guru
perlu
membawa siswa ke kebun sekolah atau membawa beberapa contoh tumbuhan yang masih kecil ke kelas, atau memberi tugas
secara kelomok untuk membawa macam-macam tumbuhan seperti tanaman padi, jagung,
kunyit, bunga, tebu, ubi, singkong, sirih, dan tanaman yang masih berupa bibit.
Oleh karena dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA, banyak sekali
pendekatan lingkungan yang harus digunakan oleh guru. seperti materi tentang
tumbuhan atau hewan sudah pasti banyak
memerlukan contoh kongkrit dari lingkungan
alam sekitar, maka sangat disayangkan apabila dalam penelitian Ilmu
Pengetahuan Alam, guru tidak menggunakan pendekatan lingkungan untuk proses
pembelajaran siswa.
Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran akan mengatasi kesulitan
belajar siswa, pembelajaran akan lebih menarik, mengurangi verbalsme, lebih
memusatkan perhatian, dan meningkatkan pemahan siswa, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal.
2. Pendekatan penemuan
Pendekatan penemuan (discovery) merupakan
proses belajar untuk menemukan sendiri pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam pendekatan ini siswa dibiarkan menemukan
sendiri atau mengalami proses mental sendiri, sedangkan guru hanya memberi
bimbingan dan arahan.
Pendekatan ini erat kaitannya dengan teori
belajar (Bruner, 1915) yang beranggapan bahwa belajar merupakan sesuatu
kegiatan pengolahan informasi untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan ,mengenal dan
menjelaskan gejala yang
ada
di lingkungan. Dalam penerapannya Bruner mengembangkan model pembelajaran
penemuan (discovery learning), yang prinsipnya siswa memperoleh informasi sendiri dengan bantuan
guru dan menggunakan barang nyata (alamiah ).
Dari
uraian singkat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan lingkungan
tidak bisa dipisahkan dari pendekatan penemuan. Dimana guru dan siswa akan
memerlukan lingkungan dalam menemukan informasi sesuai dengan hakikat manusia
yang mempunyai sifat untuk selalu ingin mencari pengetahuan, dan memecahkan
masalah sehingga akan memperoleh pengetahuan yang bermakana.
3. Metode Pembelajaran IPA kelas IV SD
Pendekatan pembelajaran di kelas IV SD
merupakan awal pembelajaran dengan pendekatan kompetensi bidang mata pelajaran,
setelah pembelajaran dengan pendekatan terpadu atau tematik di kelas di
bawahnya. Pembelajaran di kelaas IV
lebih menekankan pada pengembangan konsep dan generalisasi secara logis dan sistematis.
Metode yang dapat digunakan dalam proses
belajar mengajar IPA di kelas IV diantaranya ceramah, tanya jawab, latihan atau
drill, kerja kelompok, observasi atau pengamataan, experimen atau percobaan,
inkuiri, discoveri (penemuan). Siswa dibimbing dengan menggunakan pembelajaran
konstruktif yaitu mencari, menemukan,menggolongkan, menyusun, mengkaji, menyimpulkan
sendiri atau bersama-sama dalam kerja kelompok tentang tujuan-tujuan
pembelajarannya.
Setiap konsep dan sub konsep disajikan dengan
melibatkan buku sumber IPA, lingkungan, masyarakat. , atau teknologi. Dengan
demikian siswa diharapkan dapat termotivasi
rasa keingintahuannya, menambah wawasan dan penerapannya di dalam kehidupan
sehari-hari, mengembangkan keterampilan proses, ikut serta melestarikan
lingkungan, menumbuhkan kesadaran dalam menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan
Yang Maha Kuasa.
4. Evaluasi Pembelajaran IPA di Kelas IV SD
Evaluasi pembelajaran IPA meliputi penilaian
proses dan hasil. Penilaian proses dibagi atas ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Penilaian yang sifatnya kognitif dilaksanakan dengan tes lisan atau
tes tertulis dalam bentuk pertanyaan esai atau bentuk pilihan ganda. Sedangkan
penilaian yang bersifat pengembangan psikomotor dan afektif dilaksanakan
melalui observasi. Hasil penilaian proses digunakan untuk menentukan kualitas
pembelajaran bukan untuk menentukan nilai peserta didik/ siswa.
Penilaian hasil pembelajaran IPA yang
bersifat kognitif menggunakan tes bentuk obyektif atau tes bentuk uraian. Hasil
penilaian hasil digunakan untuk menentukan kualitas tercapainya tujuan
belajar siswa. Penilaian yang bersifat psikomotor dengan menggunakan teknik
observasi, praktek experimen, pemberian tugas dan lain-lain. Sebagaimana mata
pelajaran lain, hasil penilaian mata pelajaran IPA pun diharapkan mencapai
hasil yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran IPA dan tujuan pendidikan nasional
BAB III
PELAKSANAAN
PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Peneltian
Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Karangasem I Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Mata pelajaran yang menjadi
subjek penelitian yaitu mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan materi pokok “Bagian- bagian tumbuhan dan fungsinya
bagi tumbuhan itu
sendiri”,
dengan menggunakan alat peraga alamiah.
Jumlah siswa kelas IV SDN Karangasem I pada
saat PTK ini dilaksanakan yaitu sebanyak 23 orang, terdiri dari 12 orang
siswalaki-laki dan 11 orang siswa
perempuan. Kapasitas tempat duduk terdiri atas 12 meja dan 23 tempat duduk/ kursi. Tingkat
kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula
beberapa orang di atas rata-rata. Dari data ulangan IPA pada tes jeda
semester tahun 2009 yang baru saja
dilaksanakan tercatat siswa yang memiliki nilai di atas KKM yaitu 13 oarang
atau 56,5% dari 23 orang siswa. Siswa yang berada dibawah KKM ada 7 orang siswa atau 30,4% dan sisanya memiliki
nilai sama dengan KKM, dimana KKM untu pelajaran IPA semester 1 di SDN
Karangasem I yaitu 64,9. Selain itu ada 3 orang yang seharusnya sudah duduk di
kelas V mereka tinggal kelas sewaktu di kelas I atau kelas II. Selain sekolah
SD siswa Kelas IV ini juga bersekolah di Madrasah Diniyah (MD) pada sore hari.
Jadwal
Pelaksanaan Perbaikan dalam PTK
Mata
Pelajaran IPA
NO
|
Hari/ tanggal
|
Siklus
|
Materi
|
1
|
Sabtu,17 -10-2009
|
I
|
Bagian-bagian tumbuhan dan fuingsinya
|
2
|
Rabu, 24-10-2009
|
II
|
Bagian-bagian tumbuhan dan fuingsinya
|
3
|
Sabtu, 31-10-2009
|
III
|
Bagian-bagian tumbuhan dan fuingsinya
|
B. Deskripsi per Siklus
Langkah
–langkah yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN
Karangasem I dengan materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya adalah sebagai
berikut :
1. Rencana
Siklus I
a.
mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b.
menyampaikan tujuan
c.
menjelaskan langkah–langkah pembelajaran
d.
mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan
diajarkan
e.
Dengan mengamati gambar jenis jenis akar, siswa dan guru
mengadakan
tanya jawab tentang bagian–bagian tumbuhan
f.
membimbing diskusi kelompok mengenai bagian-bagian akar
dan
fungsinya.
g. membimbing pengamatan siswa dalam diskusi tentang
jenis-
jenis
akar dan mengelompokkan tumbuhan
berdasarkan jenis
akarnya.
h. menyimpulkan pelajaran
i. mengadakan post tes
Siklus II
a. mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b. menyampaikan tujuan
c menjelaskan
langkah – langkah pembelajaran
d mengaitkan
pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan
akan
diajarkan
e. dengan mengamati gambar jenis jenis akar, siswa dan
guru meng
adakan tanya jawab tentang bagian – bagian tumbuhan
f. membimbing diskusi kelompok mengenai bagian - bagian
akar
dan fungsinya.
g. membimbing pengamatan langsung siswa dalam diskusi
tentang
jenis – jenis
akar dan mengelompokkan tumbuhan berdasarkan
jenis akarnya.
h. menyimpulkan
pelajaran
i. mengadakan post tes
Siklus III
a. mengondisikan siswa
pada situasi pembelajaran
b.
menyampaikan tujuan
c. menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
d. mengaitkan pelajaran yang lalu
dengan yang materi yang akan
akan diajarkan
e. Dengan mengamati gambar jenis jenis
akar, siswa dan guru meng
adakan tanya jawab tentang bagian-bagian
tumbuhan
f. membimbing diskusi kelompok mengenai
bagian - bagian akar
dan
fungsinya.
g membimbing pengamatan langsung siswa dalam
diskusi tentang
jenis-jenis
akar dan mengelompokkan tumbuhan berdasarkan
jenis
akarnya.
h. menyimpulkan pelajaran
i. mengadakan post tes
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah disusun
b. melakukan pengamatan terhadap
proses pembelajaran siswa.
c. Melakukan tindakan khusus kepada siswa
yang memerlukan bimbingan.
3. Melakukan Pengumpulan Data
a. Mencatat nilai evaluasi siswa
b. mencatat hasil pengamatan terhadap
sikap siswa
c. menganalisis hasil pembelajaran
e
Melakukan refleksi terhadaphasil analisis tindakan.
4.
Refleksi
a) Siklus I
Siswa belum semuanya memperhatikan
penjelasan guru ketika guru sedang menjelaskan, siswa juga belum seluruhnya
aktif dalam kerja kelompok/ diskusi, tercatat juga siswa kurang mengerti
terhadap maksud kalimat atau bahasa yang diucapkan guru. Hal ini disebabkan
guru kurang menggunakan contoh/ ilustrasi dan penekanan serta alat peraga yang
menarik, guru juga tidak memberikan tugas secara individu dalam diskusi/ kerja
kelompok, juga guru kurang memberi penekanan-penekanan terhadap kata baru atau
kata kunci yang menjadi permasalahan.
b) Siklus II
Siswa sudah mulai memperhatikan apa
yang dijelaskan oleh guru, siswa juga mulai aktif berkomunikasi dengan anggota
kelompoknya dan mencatat hasil diskusi secara individual, tetapi para siswa
kurang aktif ketika diskusi klasikal atau menanggapi kelompok lain ketika
presentasi di depan kelas. Namun ada perkembangan yang lebih baik, siswa mulai
mengerti bahasa yang dimaksud seperti, bagian-bagian, jenis-jenis, fungsi,
bahwa kata-kata tersebut mengandung arti dan maksud yang berbeda.
c) Siklus III
Siswa mulai menunjukkan perkembangan yang lebih
baik dari pembelajaran sebelumnya. Siswa sudah aktif memperhatikan penjelasan
guru, aktif berdiskusi dan memahami kata
kunci dalam pokok bahasan yang menjadi
tujuan pembelajarannya. Siswa lebih respon dalam
diskusi kelas/ presentasi ataupun tanya jawab. Hal ini disebabkan karena guru
sudah menggunakan metode dan alat peraga yang sesuai , serta cara menjelaskan dan membimbing diskusi kecil
dengan lebih intensif. Walau pada tes akhir ada saja siswa yang mau menyontek
dari temannya tapi segera bisa diatasi dengan cara mendekati dan diberi teguran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Per Siklus
1.
Rencana
Siklus I
Merencanakan pembelajaran dan menyiapkan lembar observasi yang akan
digunakan teman sejawat untuk membantu mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas. Lembaran
observasi yang digunakan adalan sebagai berikut:
Tabel II
Lembar
Observasi
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
Pokok : Bagian-bagian
Tumbuhan
Kelas/
Semester : IV/ I
Hari/
Tanggal : Sabtu, 17
Oktober 2009
Fokus
observasi : Alat peraga
No.
|
Aspek
yang Diamati
|
Kemunculan
|
Komentar
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1.
|
Kegiatan awal
|
|||
1.1
|
Mengungkapkan konsep awal
|
|||
1.2
|
Mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari melalui tanya jawab
|
|||
1.3
|
Menyampaikan tujuan pembelajaran
|
|||
1.4
|
Respon siswa
|
|||
2.
|
Kegiatan inti
|
|||
2.1
|
Memotivasi dan membimbing
siswa dalam kerja kelompok
|
|||
2.2
|
Keaktifan siswa dalam
kegiatan pengamatan
|
|||
2.3
|
Menanggapi
pertanyaan siswa
|
|||
2.4
|
Keaktifan
dan kerja sama siswa dalam kelompok
|
|||
2.5
|
Komunikasi
dalam kelompok
|
|||
2.6
|
Menggunakan
alat peraga
|
|||
2.7
|
Mempresentasikan
hasil diskusi
|
|||
2.8
|
Partisipasi
siswa dalam menaggapi kelompok lain
|
|||
2.9
|
Menanggapi
hasil diskusi
|
|||
3.
|
Kegiatan akhir
|
|||
3.1
|
Memberi
kesempatan siswa untuk bertanya
|
|||
3.2
|
Membimbing
siswa membuat kesimpulan
|
|||
3.3
|
Mengadakan
evaluasi
|
2. Pengamatan
Setelah
melakukan penelitian dan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan penelitian
tindakan kelas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel III
Hasl Pengamatan Aktifitas Siswa
No
|
Nama
Siswa
|
Siklus
I
|
Siklus
II
|
Siklus
III
|
Keterangan
|
1
|
Opik
Hidayat
|
D
|
C
|
C
|
|
2
|
Rifki
Saeful
|
B
|
A
|
A
|
|
3
|
Titin
Sunengsih
|
D
|
C
|
C
|
|
4
|
Abdu
Rohmat
|
B
|
A
|
A
|
|
5
|
Ade
Fahrudin
|
C
|
B
|
A
|
|
6
|
Bambang
|
D
|
C
|
B
|
|
7
|
Dede
Riska A
|
B
|
A
|
A
|
|
8
|
Didin
Bahrudin
|
B
|
A
|
A
|
|
9
|
Dudung A. Kodir
|
A
|
A
|
A
|
|
10
|
Egi Susanto
|
C
|
B
|
A
|
|
11
|
Encep Rudi
|
C
|
B
|
B
|
|
12
|
Firman Dani
|
D
|
C
|
B
|
|
13
|
Hanidaul Umaro
|
B
|
B
|
A
|
|
14
|
Indri Meta
S
|
A
|
A
|
A
|
|
15
|
Itka Juwita
|
A
|
A
|
A
|
|
16
|
Karinah Kapur
|
D
|
C
|
B
|
|
17
|
Mella Marliana
|
A
|
A
|
A
|
|
18
|
Novia anindita
|
C
|
B
|
B
|
|
19
|
Pepi Nurlia S
|
A
|
A
|
A
|
|
20
|
Sintia Septiana
|
C
|
B
|
B
|
|
21
|
Sri Suryati
|
A
|
A
|
A
|
|
22
|
Nurul Hidayat
|
C
|
B
|
B
|
|
23
|
Iwan Karsiwan
|
C
|
A
|
A
|
Keterangan:
A = Sangat baik, B = Baik, C = Cukup, D = Kurang
Aktivitas siswa pada siklus I belum
maksimal, masih banyak siswa yang
mengandalkan orang lain dalam diskusi atau kerja kelompok. Hanya siswa yang
menjadi ketua kelompok dan siswa yang mencatat
hasil diskusi yang aktif. Tapi
ada salah satu kelompok yang semua anggotanya aktif berpartisipasi
menyelesaikan masalah, mengemukakan pendapatnya.
Mulai pada siklus II dan sikus III
aktivitas siswa menunjukkan kemajuan. Hampir semua siswa aktif
berdiskusi karena mereka walaupun kerja kelompok tapi memiliki tugas individual
untuk hasil diskusinya. Disamping itu alat peraga yang dibawa siswa sangat
mendukung pada siswa dalam belajar,
sehingga secara langsung memotivasi siswa belajar secara
kompetitif. Pemahaman siswa terhadap
materi mulai meningkat pada siklus III . terbukti mereka lebih aktif dalam mengeluarkan pendapatnya
, menjawab pertanyaan, ataupun bertanya dan menanggapi pendapat siswa lain atau
kelompok lain.
Tabel IV
Hasil Pengamatan Aktifitas Guru
Penggunaan Waktu
No
|
Jenis
kegiatan
|
waktu
|
1
|
Mengadministrasikan
siswa
|
5
menit
|
2
|
Melakukan
proses pembelajaran
|
45
menit
|
3
|
Mencatat
pelajaran
|
5
menit
|
4
|
Melakukan
tes formatif
|
10
menit
|
5
|
Menganalsis/
mengoreksi hasil evaluasi
|
5 menit
|
Jumlah
|
70
menit
|
Tabel V
Pengamatan
Komponen PBM
No
|
Jenis
akegiatan
|
keberatan
|
kualitas
|
|||
ya
|
tidak
|
baik
|
cukup
|
kurang
|
||
1.
|
Mengadministrasikan siswa
|
√
|
√
|
|||
2.
|
Melakukan proses
pembelajaran
|
√
|
√
|
|||
3.
|
Mencatat pelajaran
|
√
|
√
|
|||
4.
|
Melakukan tes formatif
|
√
|
√
|
|||
5.
|
Menganalisis / mengoreksi
hasil evaluasi
|
√
|
√
|
|||
6.
|
Aktifitas siswa dalam
kerja kelompok
|
√
|
√
|
Dari hasil penelitian dan pengamatan aktifitas
siswa dan aktifitas guru dapat diketahui kekurangan-kekurangan sekaligus
kelebihan-kelebihan dari proses pembelajaran. Nilai hasil evaluasi siswa pada
siklus I mendapat nilai rata-rata 63,47,
atau taraf serap penguasaan materi 63,47%. Dari 23 siswa masih terdapat 11 siswa yang memiliki nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ) 64,9 atau 47.8% siswa masih perlu perbaikan. Data nilai
per siklus dapat dilihat pada tabel VI dan tabel VII di bawah ini.
Tabel VI
Nilai Evaluasi Siswa
No
|
Nama
Siswa
|
Nilai
|
Keterangan
|
||
Siklus
I
|
Siklus
II
|
Siklus
III
|
|||
1.
|
Opik Hidayat
|
45
|
55
|
60
|
|
2.
|
Rifki Saeful
|
60
|
75
|
80
|
|
3.
|
Titin Sunengsih
|
30
|
50
|
40
|
|
4.
|
Abdu Rohmat
|
65
|
65
|
100
|
|
5.
|
Ade Fahrudin
|
80
|
70
|
100
|
|
6.
|
Bambang
|
60
|
60
|
65
|
|
7.
|
Dede Riska A
|
65
|
65
|
70
|
|
8.
|
Didin Bahrudin
|
60
|
85
|
90
|
|
9.
|
Dudung A. Kodir
|
65
|
90
|
100
|
|
10.
|
Egi Susanto
|
70
|
80
|
80
|
|
11.
|
Encep Rudi
|
60
|
70
|
70
|
|
12.
|
Firman Dani
|
50
|
60
|
60
|
|
13.
|
Hanidaul Umaro
|
80
|
80
|
90
|
|
14.
|
Indri Meta
S
|
90
|
100
|
100
|
|
15.
|
Itka Juwita
|
60
|
100
|
100
|
|
16.
|
Karinah Kapur
|
40
|
40
|
50
|
|
17.
|
Mella Marliana
|
65
|
80
|
80
|
|
18.
|
Novia anindita
|
40
|
60
|
60
|
|
19.
|
Pepi Nurlia S
|
100
|
100
|
100
|
|
20.
|
Sintia Septiana
|
80
|
80
|
75
|
|
21.
|
Sri Suryati
|
80
|
100
|
100
|
|
22.
|
Nurul Hidayat
|
45
|
50
|
60
|
|
23
|
Iwan Karsiwan
|
70
|
90
|
90
|
|
Jumlah
nilai
|
1460
|
1705
|
1820
|
||
Rata-rata
kelas
|
63,47
|
74,13
|
79,13
|
Tabel VII
Data Siklus I
NO
|
Nilai
|
Tally
|
Frekwensi
|
Jumlah
|
1
|
30
|
I
|
1
|
30
|
2
|
40
|
II
|
2
|
80
|
3
|
45
|
II
|
2
|
90
|
4
|
50
|
I
|
1
|
50
|
5
|
60
|
IIIII
|
5
|
300
|
6
|
65
|
IIII
|
4
|
260
|
7
|
70
|
II
|
2
|
140
|
8
|
80
|
IIII
|
4
|
320
|
9
|
90
|
I
|
1
|
90
|
10
|
100
|
I
|
1
|
100
|
Jumlah
|
23
|
23
|
1460
|
|
Rata-rata
|
63.47
|
Pada siklus II nilai hasil evaluasi terlihat ada
perubahan. Jumlah siswa yang nilainya berada di bawah KKM hanya 7 orang siswa,
atau sekitar 30,4% dari 23 siswa. Artinya 7 siswa masih perlu perbaikan walaupun terlihat nilai rata-rata (74.13 ) sudah menunjukkan
angka yang tinggi yaitu berada di atas KKM (64.9 ), seperti ditunjukkan oleh tabel
VIII di bawah ini.
Tabel VIII
Data Siklus II
NO
|
Nilai
|
Tally
|
Frekwensi
|
Jumlah
|
1.
|
40
|
I
|
1
|
40
|
2.
|
50
|
II
|
2
|
100
|
3.
|
55
|
I
|
1
|
55
|
4.
|
60
|
II
|
3
|
180
|
5.
|
65
|
II
|
2
|
130
|
6.
|
70
|
II
|
2
|
140
|
7.
|
75
|
I
|
1
|
75
|
8.
|
80
|
IIII
|
4
|
320
|
9.
|
85
|
I
|
1
|
85
|
10.
|
90
|
II
|
2
|
180
|
11.
|
100
|
IIII
|
4
|
400
|
Jumlah
|
23
|
23
|
1705
|
|
Rata-rata
|
74.13
|
Hasil nilai evaluasi pada siklus III menunjukkan peningkatan pemahaman siswa pada
materi yaitu nilai rata-rata kelas telah mencapai nilai 79,13. Hal ini
membuktikan bahwa alat peraga alamiah telah membantu proses pembelajaran mereka.
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru menjadi meningkat, keaktifan
siswa dalam diskusi lebih merata, dan pemahaman terhadap istilah /
bahasa lebih jelas. Tetapi masih ada 6 siswa yang yang memiliki nilai di bawah KKM yaitu 4 orang siswa memiliki nilai 60, dan
2 siswa memiliki
nilai
50 dan 40. Dari keenam siswa yang perlu mendapat perbaikan hanya dua orang yang
memiliki kesulitan yang belajar yang sangat parah. Data tersebut dapat dilihat
pada tabel IX berikut.
Tabel I
Data Siklus III
NO
|
Nilai
|
Tally
|
Frekwensi
|
Jumlah
|
1
|
40
|
I
|
1
|
40
|
2
|
50
|
I
|
1
|
50
|
3
|
60
|
IIII
|
4
|
240
|
4
|
65
|
I
|
1
|
65
|
5
|
70
|
II
|
2
|
140
|
6
|
75
|
I
|
1
|
75
|
7
|
80
|
III
|
3
|
240
|
8
|
90
|
III
|
3
|
270
|
9
|
100
|
IIIIIII
|
7
|
700
|
Jumlah
|
23
|
23
|
1820
|
|
Rata-rata
|
79.13
|
Secara keseluruhan dari siklus I sampai siklus III
nilai Rata-rata hasil evaluasi belajar siswa mengalami peningkatan yang
signifikan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari grafik di bawah ini.
Grafik Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi
Siswa Kelas IV SDN Karangasem I Dalam PTK
3. Refleksi
Pada siklus I perhatian siswa kelas IV SDN
Karangasem I terhadap pembelajaran atau penjelasan guru masih kurang, terbukti
nilai hasil evaluasi siswa pada siklus I
ini dari jumlah siswa 23 orang, 12 orang memperoleh nilai di atas 64,9 (64,9 = nilai KKM), dan 11 orang
memperoleh nilai di bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), artinya 11
orang harus diperbaiki nilainya. adapun nilai rata-rata kelas memperoleh angka
63,47 sedikit di bawah KKM .
Pada siklus ke II penggunaan alat peraga alamiah
telah membangkitkan gairah belajar serta membantu guru dalam menyampaikan
materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Hal ini dapat
diamati dari nilai hasil evaluasi pada siklus II ada peningkatan. Jika nilai hasil evaluasi
pada siklus I ada 11 siswa yang nilainya di bawah KKM , maka pada siklus
II hanya tinggal 7 siswa. Tetapi nilai rata-rata kelas sudah berada pada angka 74,13 angka yang cukup berada di atas KKM.
Dari data nilai hasil evaluasi siswa kelas IV SDN
Karangasem I pada siklus III yang terus meningkat telah menunjukkan adanya
pengaruh yang positif dari penggunaan alat peraga alamiah ini. Walaupun masih ada 6 orang siswa
yang nilainya di bawah KKM , tapi nilai rata kelas sudah mencapai nilai
79,13.
B. Pembahasan dari setiap siklus
Siklus I
Hasil belajar pada siklus I yang masih dibawah
target menunjukkan proses pembelajaran yang kurang aktif dan guru belum bisa
menyampaikan materi
secara
optimal. Disamping itu aspek perilaku keseluruhan dari tujuan pembelajaran
menurut Benyamin Bloom (1956) yang dapat menunjukkan gambaran hasil belajar,
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor belum muncul secara positif,
menetap, dan menyeluruh.
Siklus
II
Hasil
belajar pada siklus II menunjukkan kemajuan. Penggunaan alat peraga alamiah
telah membantu siswa berinteraksi langsung dengan benda nyata, membangkitkan
motivas belajar, menyajikan pesan secara serempak bagi seluruh siswa. Dalam
pengelolaan kelas guru telah membantu siswa merasakan kebebasan untuk melakukan
apa yang siswa inginkan (Weber, 1977)
Siklus
III
Pada
pembelajaran siklus III, adanya peningkatan nilai hasil evaluasi menunjukkan guru sudah mulai mengerti bahwa
guru ketika mengajar untuk perbaikan seharusnya mulai dengan refleksi dengan
bertanya kepada diri sendiri “ Apa yang diperlukan anak? Dan bagaimana caranya
untuk memenuhi kebutuhan anak? (Kohn, 1996)
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Penggunaan alat peraga alamiah yang disertai
dengan metode yang tepat pada pembelajaran IPA ternyata dapat meningkatkan
aktifitas belajar siswa, memotivasi siswa untuk belajar, membantu siswa dalam
diskusi, meningkatkan perhatian dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran,
dan meningkatkan hasil pembelajaran. Terbukti dari nilai rata-rata yang
diperoleh siswa sebesar63,47 pada siklus I dengan alat peraga gambar, menjadi 74,13 pada siklus II dan 79,13 pada siklus III,
dimana kedua siklus terakhir menggunakan
alat peraga alamiah.
B. Saran
Setiap
guru seharusnya selalu berusaha untuk menggunakan alat peraga alamiah dalam
pembelajaran IPA yang sesuai dengan materi. Selain untuk IPA, alat peraga
alamiah bisa juga diterapkan pada setiap mata pelajaran terutama pelajaran Bahasa Indonesia, untuk mengurangi
verbalisme.
jdl ptkx ini apa?
BalasHapusdan nama pengarangx jga ngga ada
kla bleh, syaminta cantmkan nama, karna ada tgas dri dosen ntnk analisis ptk.
mohon bantanya,,,,,,
judulnya bisa buat sendiri..! misalnya Penggunaan Alaat peraga ......untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 4 sd......tentang bagia Tumbuhan dan fungsinya...(kreatif ah)
HapusContoh Ptk SD
BalasHapuspostingannya sangat bermanfaat bagi guru guru yang akan melaksanakan PTK
Nice PTK.. tapi klo boleh saran, tlg di cantumkan referensi nya donk :)
BalasHapusTRIMAKASIH ATAS REFERENSINYA ,., SANGAT MEMBANTU
BalasHapus,.,
GIMANA CARA DOWNLAD Y YAH GANNN
BalasHapusga bisa di copas...
BalasHapusMAKASIH SDH KASI GAMBARAN
BalasHapusbembantu banget bagi pemula.thanks
BalasHapusmohon ijin unduh
BalasHapusIkut share, DVD KUMPULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BalasHapusBerisi 250 PTK Lengkap plus Lampiran, dengan berbagai Macam Model Dan Metode Pembelajaran yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah dan juga sebagai referensi untuk kenaikan pangkat, bapak/ibu guru tidak usah bingung dengan teori teori model dan metode pembelajaran, semua tingkat ada, Insya Alloh sangat bermanfaat. Untuk Pemesanan Bisa hubungi 085793794220
mohon ijin unduh yaa,sangat membantu untuk perbandingan ...
BalasHapusmohon ijin undah bang
BalasHapusmohon ijin undah bang
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMOHON izin unduh Mas,trims sangat membantu
BalasHapusIZIN UNTUKCOPAS
BalasHapusmohon izin agar bisa diunduh
BalasHapus